BELAJAR FOREX 2017 Kandangan
Kali ini penulis hendak mengangkat konsepsi yg ringan saja. Pemain forex tak perlu setiap 24 jam mengerutkan kening sebab melulu memikirkan kaidah transaksi trading forex. Sesekali kita bahas ihwal yang santai saja. Intermezzo saja. Boleh dong?
Sudah berapa lama anda trading? Seminggu? Sebulan? Setahun? Lebih? Apa yang sempat dengan kata lain sedang anda liat sekarang?
Saya kepingin berbagi pengalaman mulai dari awal saya transaksi trading di thn 2005. Ada beberapa step saat mata uang trading mulai merasuki kehidupan saya. Mungkin juga jurangan mengalaminya.
BELAJAR FOREX 2017 Kandangan
Langkah 1: Up to empat bulanan pertama
Di step ini, bro/sis merasa amat bersemangat. Lazimnya justru di langkah ini laba dari trading sanggup anda miliki dgn relatif sederhana (aneh ya?). Lebih-Lebih akhir pekan ialah wkt yang menyedihkan, karena pd day Sabtu serta Minggu market tutup. Itu artinya tiada pips di 2 24 jam tersebut, yg artinya juga tiada dollar yg masuk ke akun bank Anda. Kalau ada pemeo berbunyi “I hate Mondays”, justru kamu mendapatkan jargon “I hate weekends”. Begitu 24 hour Senin tiba, boss bangun pagi dgn wajah berseri-seri. Ready to rumble!
Obrolan jurangan setiap 24 hour pun tidak jauh dari hal-hal berbau trading. Di tiap kesempatan, bertemu dengan siapa pun, agan berupaya buat menggiring persoalan percakapan ke tujuan trading. Status-status Facebook dengan kata lain Twitter tiap hari juga seperti itu, dilampiri screenshot chart lengkap dengan ambang entry yg tengah floating profit, berhias status semacam “Lanjut alias close yaaa…?”, atau “Lumayan juga untuk belanja cendol”, atau diberi rempah-rempah relijius seperti “Alhamdulillah hari ini dapat wihtdraw lagi.” Ya, semacam itulah. Istilah saya, lagi “genit-genitnya trading”.
BELAJAR FOREX 2017 Kandangan
Step 2: Tdk Semua 31 hari kemudian….
Nah, beda dgn langkah pertama, di fase ini umumnya tekor demi loss mulai menghampiri. Rata-Rata juga, trader pemula (termasuk saya dulu) mulai “rajin” memakaikan locking. Ini mungkin mampu juga disebut fase “pusing tujuh keliling”.
Karena kerugian yang di-locking itu kebanyakan berlanjut berhari-hari (bahkan dapat hingga berbulan-bulan), rata-rata terbawa dalam mimpi. Bisa jadi bro/sis terbangun di tengah malam karena mimpi buruk, memandang locking-an tiba-tiba sudah terbuka tetapi minus-nya jadi semakin besar. Alias lebih-lebih tempo baru memejamkan mata tempo mau tidur, yg terbayang di pelupuk mata adalah running price. 1.0334… 1.0330… 1.0300… 1.0100… “Lho, lho… kok semakin turun? Masih ada buy di atas nih…!” Akhirnya nggak jadi tidur, balik ke meja komputer dan memelototi chart.
Di fase ini, kebanyakan mata akan lebih bengkak ketimbang biasanya. Wajah pun dapat jadi extra pucat, seakan menanggung beban hidup yang teramat berat.
Oh ya, di langkah ini kebanyakan pribadi mau menjelma lebih relijius. Ia mau lebih banyak beribadah pada Tuhan, & doanya makin lama gencar selagi lagi loss. Apalagi mereka yang kebetulan mengelola modal orang lain. Bila butuh sampai nangis bombay.
BELAJAR FOREX 2017 Kandangan
Step 3: To be or not to be
Step ini memutuskan wkt depan karir transaksi trading seseorang. Entah dia berhenti, atau lanjut. Kalau berhenti, rata-rata sebab kapok alias benar-benar uangnya sudah habis. Kalau lanjut, rata-rata karena ia masih penasaran hendak berhasil di dunia transaksi trading forex, dgn kata lain krn benar-benar udah memperoleh “ilmu” yang memadai. Intinya sudah berlatih ekstra positif lagi lah.
Kalau berhenti, ya sudah, kisahnya berakhir hingga di sini. Kalau lanjut, berarti masuk ke fase selanjutnya.
BELAJAR FOREX 2017 Kandangan
Langkah 4: Show must go on
Di fase ini ada 2 model trader: pemain yang bebal, serta yang udah belajar. Kalau jenis yg bebal, ia melanjutkan trading forexnya krn memang penasaran dan “uang lebih”-nya masih banyak. Yg tipe ini nggak mesti kita bahaslah.
Adapun yg golongan “well-educated trader”, ia merasa udah hebat menjelma trader krn sudah byk belajar. Entah itu full-time dengan kata lain part-time trader, pokoknya trader. Di langkah ini, agan malah sudah tak banget kerap chatting mengenai trading dengan non-trader, kecuali kalo ditanya.
Teman-teman boss udah mengetahui keahlian boss serta bagusnya adalah agan sorangan udah mampu menghitung kecakapan diri sendiri. Tak jarang ada rekan (non-trader) bertanya, “Dollar kepingin ke mana nih?” padahal bapak/ibu tidak sudah trading USD/IDR. Alias ada yg bertanya, “IHSG menguat lagi ya?” Atau, “Gimana tinjauan lo tentang ekonomi pd wkt Jokowi ini?” pembaca sudah dianggap sekaliber ekonom. Pusing deh. Tetapi positifnya, pemahaman beserta wawasan boss justru jadi semakin luas.
Namun, di fase ini agan sanggup dikatakan matang selaku seorang trader. Matang lho ya, bukan expert. Artinya, boss akan mempertimbangkan dgn baik masing-masing ketetapan yg boss ambil. Malahan kehati-hatian serupa itu juga akan anda pakaikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tindakan alias kepastian akan bapak/ibu ukur plus-minusnya.
Nah, itulah sepenggal apa yang pernah saya alami mulai dari awal karir saya sebagai trader. Seperti yg saya katakan tadi, ini cuma intermezzo. Jangan ditanya asas teorinya, ya pasti tak ada.